"... JUSTICE FOR BARB !!!! "
Apa yang anda kerjakan di hari Minggu ?
Mungkin ada yang bekerja, ada yang jalan-jalan, olahraga, bersih-bersih rumah, atau sederhananya, tidur seharian. Nah, niat awal saya adalah yang terakhir, tidur seharian, efek sok sibuk dari Senin sampai Sabtu, jadi saya butuh waktu me time yang berkwalitas. Ketika diajak pigi pulkam sama orang tua, dengan jelas dan tegas saya menolak. Kasur is best destination for the precious Sunday.
Tapi kenyataan berkata lain. Efek lihat instagram, banyak yang heboh sama sebuah serial dari NETFLIX, dengan judul STRANGER THINGS : SESSION 2. Saya sejatinya tahun lalu dijebak oleh seorang bujangan gendut untuk ikutan nonton seri ini. Hasilnya, yah saya suka (meskipun mencak-mencak sama akhir episode di sisen pertamanya). Berbekal koneksi internet, saya berhasil menonton secara penuh 9 episode pada sisen 2 ini. This got my 9 hours.
Lalu senang ?
HAHAHA. Sekedar 'senang' tidak cukup menggambarkan kehisterikalan saya. Sampai si bujangan gendut yang menyarankan seri ini langsung cuekin karna saya heboh-heboh ga tahan untuk ga spoiler. Di grup admin pun sampai nyampah. Kasihan yang segrup sama saya. Emosional ga ada kalem-kalemnya. But this series is very cool af !!!
Berlatar di sebuah kota bernama Hawkins di USA tahun 1984, pasca kembalinya Will Byers yang hilang setahun lalu (dalam sisen 1 STRANGER THINGS). Will yang traumatis amat berharap dunia akan kembali baik-baik saja. Petualangan melawan monster dari Upside Down World sudah selesai, dan Will ingin semua kembali normal, tidak lagi dihantui mimpi buruk berkepanjangan.
Tiga sahabat Will lainnya juga berharap serupa. Namun kenyataan tidak berlangsung demikian. Mike Wheeler, masih tidak putus asa berharap setiap hari akan kembalinya Eleven - si gadis misterius yang jago telekinesis dan telepati - untuk kembali ke Hawkins. Sementara Lucas Sinclair harus menghadapi kedatangan gadis baru di sekolah yang jago main video game, dengan nama Mad Max. Belum lagi Dustin Henderson (yang giginya udah tumbuh), ada rahasia kecil berbahaya yang 'dipelihara' olehnya di kamar.
Tidak ada yang kembali normal di Hawkins. Pasca bentrok dengan makhluk dari dunia paralel tahun sebelumnya, semua yang terlibat di kisah ini gagal move on ( fans serinya juga sih). Dan sepertinya masalah belum selesai. Jim Hooper, kepala polisi masih menyimpan satu rahasia penting di kabinnya, sembari pusing menghadapi kerusakan serentak banyak pertanian dan kebun di Hawkins. Nancy Wheeler, kakak Mike juga dihantui rasa bersalah akibat tewasnya Barbara Holland, sahabatnya, tahun lalu. Steve Harrington, pacar Nancy juga merasakan kepedihan Nancy. Jonathan Byers, abangnya Will juga kesulitan dalam pencarian jati diri sekaligus menjaga Will. Mimpi-mimpi yang menghantui Will semakin nyata dan semakin mengerikan. Doomsday is near.
Akankah keanehan ini berakhir ?
Well, saya harus stop disini untuk kisahnya. Saya pasti akan spoiler kalau melanjutkan nyinyir. Jadi saya simpulkan saja beberapa poin yang saya sukai dari sisen 2 ini.
Pertama : karena latarnya 1984, jadi jadul banget. Dan yang buat seri ini, Duffer Brothers, beneran pol-polan menggambarkan kejadulannya. Mulai dari kostum sampai properti kecil-kecil. Favorit saya adalah musiknyaaa !!! Saya memang jadul, astaga lagu-lagunya catching banget. Mulai dari Michael Jackson, Cindy Lauper, dan sederet lagu-lagu lawas everlasting lainnya. Aarghh !!! Sukaaa!!
Kedua : tokoh-tokohnya ya ampun lovable banget. Para cowok abege piyik ini makin ganteng. Belum lagi perkembangan emosionalnya sudah semakin membaik. Semua tokoh-tokohnya berusaha menyelesaikan masalah, dan jelas they're awesome.
Ketiga : seri ini membuat saya merasa kayak abege jaman es em pe. Mike, Will, Dustin, dan Lucas itu kelas 8, dan mereka adalah semacam rombongan weirdo pecinta fiksi ilmiah, jago fisika dan matematika, serta tahan buli. Keren ga sih, they stand for what they trully are. Mereka bukan idola sekolah, bukan rombongan pesolek yang punya style berlebihan, tapi merekalah yang justru bisa menyelesaikan masalah. Huhuhu, as if I wanna crawl back in time and hang around with them (tapi saya es em pe sekitar tahun 2000an, awal milenial, gen Y).
Keempat : manis banget elah hubungan antar tokohnyaaaa. Ayah-anak, Ibu-anak, pasangan kekasih, pertemanan, kakak adik. This is family thing after all. Dibalik segala keseraman dan keanehan, semua kehangatan itu menguar dengan natural. Duh menyenangkan.
Kelima dan seterusnya : saya suka, gitu sih. Mengidolakan hampir semua tokohnya (meskipun suka bias ke Jonathan Byers -- helah).
Sekian, yuk nonton, masi anget. Dan jelas hari Minggu saya jadi menyenangkan..!!!
P.S : Sisen 3 sekitar awal 2019 keknya..uwuwuw, mereka pasti lebih kece.
Lucas, Mike, Dustin, Will and Eleven/Jane |
"...Are you deaf? I thought we were friends, you know? But friends tell
each other the truth. And they definitely don't lie to each other...!"
- Mike Wheeler -
No comments:
Post a Comment