“...The human brain is finite—no more than a sponge of tissue inside a cage of bone—but the mind within the brain is infinite. Its storage capacity is colossal, its imaginative reach beyond our ability to comprehend. I think when a man or woman dies, a whole world falls to ruin—the world that person knew and believed in. Think of that, kiddo—billions of people on earth, and each one of those billions with a world inside. The earth their minds have conceived...”
- Chuck -
Setelah hiatus sebulan tanpa membaca bukunya si om raja (Stephen King tentu saja), akhirnya saya melipir lagi ke salah satu bikinan beliau yang paling baru, yakni IF IT BLEEDS (rilis Mei 2020). Bukan stand alone seperti biasa, si om menghadirkan kumpulan novela di karya yang ini. IF IT BLEEDS terdiri atas empat novela: Mr. Harrigan's Phone, Thank You-Chuck!, If It Bleeds, dan Rat.
Jadi apa yang menarik dari keempat novela ini?
IF IT BLEEDS adalah kumpulan novela yang anehnya 'menghangatkan'. Om King masih horor tentu saja, tapi dibalik lapisan kengerian itu, ada kehangatan yang mencuat dari keempat novela ini. Entah si om mau mencairkan kepedihan pembaca karena beraneka masalah harian, atau memang sejatinya si om emang romantis.
Novela pertama, Mr. Harrigan's Phone mengisahkan hubungan persahabatan antara seorang anak berusia sepuluh tahunan bernama Craig dengan seorang milyuner tua bernama Mr.Harrigan. Berlokasi di sebuah kota kecil di Castle Rock (tentu saja), Craig mengisahkan hari-harinya menjadi sahabat Mr.Harrigan yang eksentrik dan dingin. Awalnya, Mr.Harrigan menyewa jasa Craig untuk membacakan buku-buku pilihannya setiap beberapa kali seminggu, karena Mr.Harrigan sudah rabun. Mr.Harrigan ini sebatang kara, di rumahnya yang besar dia hanya ditemani oleh seorang wanita paruh baya asisten rumah tangga dan tukang kebun yang setia. Craig lambat laun menjadi sahabat Mr.Harrigan selama bertahun-tahun. Suatu ketika, Mr.Harrigan yang terkesan anti teknologi akhirnya mau menerima sebuah Iphone yang baru rilis, hadiah dari Craig karena menang lotre. Di sini dikupas pandangan menarik Mr.Harrigan soal internet yang seperti godaan setan dan mampu merusak sekaligus menyenangkan penggunanya. Namun, di usia remaja Craig, akhirnya batas usia Mr.Harrigan sampai. Craig yang sedih lalu iseng menelepon nomor Mr.Harrigan setelah ponselnya ikut dikuburkan bersama dirinya. Dan dijawab oleh pesan suara. Di sinilah keganjilan bermula.
Thank you, Chuck! adalah novela yang dibagi dalam tiga babak, mengisahkan kiamat secara harfiah dan pelan-pelan. Mulai dari ketiadaan internet secara mendadak di seluruh dunia, disusul bencana alam, pelan-pelan listrik mati, rotasi bumi berubah, dengan badai sana sini dari sudut pandang acak orang-orang. Chuck sendiri muncul dalam beraneka iklan dan pengumuman terakhir sebelum kiamat. Wajah dan usia Chuck muncul begitu saja entah dari mana di beraneka belahan dunia. Novela ini menurut saya adalah novela yang sangat metaforis. Dibalik kengerian apokaliptik itu, akhirnya kita dibuat mengerti mengapa judul novelanya demikian dan kaitannya dengan kiamat.
If It Bleeds adalah semacam lanjutan singkat dari petualangan detektif swasta, Holly Gibney dalam menumpas 'makhluk' sejenis yang pernah dilawannya dalam THE OUTSIDER (bisa dicek di sini). Kali ini premisnya diawali dengan insiden pengeboman misterius yang menewaskan puluhan anak sekolah dasar. Standar berita pasti ada spekulasi teroris dan ini itu. Namun, Holly menemukan keganjilan lain yang mengarah ke pelakunya. Berbekal insting dan kemampuan deduksi yang mumpuni, Holly bersolo karir mengejar bukti-bukti. Sambil merekam kisahnya sendiri untuk diberikan kepada rekan sebelumnya, Detektif Ralph Anderson, sebagai bentuk jaga-jaga kalau dia keburu tewas, Holly membahayakan diri sendiri untuk mengejar entah apa ini. Sebagai catatan, aspek antagonis dalam kisah ini selain berhubungan dengan THE OUTSIDER, juga berhubungan dengan DOCTOR SLEEP tapi dalam variasi berbeda. Dan tentunya ada keterlibatan Ka di sini (hayoloh).
Rat mengisahkan upaya seorang penulis untuk menyelesaikan penulisan novelnya di sebuah lokasi yang jauh dari keramaian. Kita diajak menyelami pergulatan batin dan pikiran orang yang berusaha menuliskan imajinasi dalam kepalanya menjadi sebentuk naskah panjang. Merasa related dan agak tertampar dengan rasa sesak yang dialami si penulis. Konflik keluarga dan orang terdekat, ancaman penyakit menular, bencana alam lokal, isolasi, dan bahkan semacam halusinasi, menjadi beraneka onak yang harus dihadapinya untuk menyelesaikan penulisan. Ngeri-ngeri sedap lah. Menandakan bahwa menulis itu tidak mudah. Perkara yang mampu memporak-porandakan diri.
Ini edisi yang saya punya, si meong item ini |
Keempat novela ini menghadirkan bentuk-bentuk koneksi kita dengan sesama manusia, makhluk lain, maupun dengan diri sendiri yang anehnya mengajak untuk berefleksi. Favorit saya adalah Mr.Harrigan's Phone. Saya merasakan kehangatan yang mungkin ganjil dari upaya Mr.Harrigan untuk menjaga Craig dan menjadi teman baiknya, meskipun dia sudah tiada. Meskipun ada bencana yang menjadi akibatnya, tapi koneksi ini tetaplah buah dari perhatian yang nyata dan bukan tipu daya.
IF IT BLEEDS adalah kumpulan novela om King yang aneh namun menghangatkan. Terlepas dari sisi horornya yang selalu ada, tulisan beliau tetap enak dibaca dan memberikan kesan yang terngiang begitu diselesaikan. Sejenis kumpulan kisah ganjil berkesan soal koneksi, bencana, kiamat, kematian, dan kehilangan. Semoga ini bukan pertanda apa-apa. Masih banyak to do list yang belum kesampaian.
Recommended?
Bagi yang belum pernah membaca bukunya om King bisa membaca ini dengan sedikit usaha, mungkin belum terbiasa dengan keanehan ide beliau. Bagi pembaca om King, ya tentu ini wajib, apalagi kalau sudah bertualang di aneka buku beliau. Mau tak mau, multisemestanya selalu berhubungan. Bagi saya pribadi, sangat menarik menemukan hubungan-hubungan ini. Semacam pencarian kepingan puzzle yang terserak di beraneka tempat. Sungguh menggugah.
No comments:
Post a Comment