“...You put too much stock in human intelligence, it doesn't annihilate human nature...”
- Philip Roth -
Di suatu waktu di masa depan, sebuah investigasi alias percobaan diadakan oleh institut Southern Reach diadakan di sebuah area misterius yang disebut sebagai Area X. Sebuah tim ekspedisi dikirim ke sana, diharapkan mampu menjelajah dan memetakan area X tersebut.
Dalam kisah di buku pertama dari trilogi THE SOUTHERN REACH oleh Jeff Vandermeer ini, seorang ahli biologi, ahli antropologi, ahli survival, dan seorang ahli bahasa - linguis, menjadi tim ekspedisi ke dua belas di area X. Ekspedisi ini diketuai oleh seorang psikolog. Dan semua anggota tim adalah perempuan. Dan tidak ada nama dalam kisah ini. Identitas berupa nama adalah hal yang tabu dan mesti dihilangkan dalam perjalanan aneh ke daerah antah berantah yang punya hukum alam sendiri.
Tokoh utama dalam kisah ini, sang ahli biologi, memutuskan ikut ekspedisi ke area X karena pada ekspedisi kesebelas, sang suami yang berhasil kembali kepadanya pasca ekspedisi, terasa berubah menjadi orang yang tak sama lagi. Dikisahkan pula perkembangan dan profil karakter sang ahli biologi beserta kesulitan hidupnya di masa lalu hingga kini.
ANNIHILATION adalah jenis novel fiksi ilmiah memusingkan dengan batas kewarasan meragukan. Tidak ada penjahat dalam kisah ini. Tidak ada aksi heboh luar biasa atau selipan kisah cinta ala distopia. ANNIHILATION menyuguhkan banyak tanda tanya dan kebingungan akan apa yang dihadapi tokoh-tokohnya. Entah ini nyata, entah metafora, atau memang hukum alam di area X berjalan dengan jalurnya sendiri yang jelas brutal dan terkesan tanpa ampun. Perubahan ekosistem area X berjalan aneh, dalam keheningan yang mengerikan.
edisi terjemahan oleh Gramedia Pustaka Utama |
ANNIHILATION telah dibuat film dan ditayangkan oleh Netflix baru-baru ini. Tidak di jalur layar lebar seperti biasa dengan alasan penonton awam akan susah menangkap 'kecerdasan' dalam kisah ini. Saya rasa cukup beralasan, meskipun berlebihan. Karena memang plot kisahnya tidak jelas, pesan yang disampaikan pun membingungkan. Saya belum menonton pilemnya. Tetapi mungkin karena bukunya yang tipis tapi bingung ini membuat pihak pembuat pilem tak mau rugi. ANNIHILATION sejatinya adalah kisah pencarian identitas, survival melawan hukum alam yang terkontaminasi, dan menilai ketahanan mental seseorang terhadap tekanan paranoia, isolasi, dan segala keterbatasan akses duniawi.
Sang ahli biologi mengalami konfrontasi dengan rekan-rekan timnya, pun mengalami kecamuk dalam dirinya sendiri. Perjalanan ke suatu struktur 'Menara' di area X dan mercusuar terbengkalai pada akhirnya mengungkap sedikit demi sedikit tentang profil daerah ini, meskipun keabu-abuan itu masih pekat. Konflik dan klimaks buku ini pun tidak jelas, dan begitu bukunya berakhir, saya masih punya perasaaan aneh tentang kisah ini. Suatu ketidakjelasan yang unik.
Mau lanjut ?
Tidak tahu apakah buku kedua, AUTHORITY dan buku ketiga, ACCEPTANCE akan diterjemahkan juga. Tapi diri ini merasa cukup penasaran dengan kepusingan kisah ini. Pemusnahan yang mana ? Tujuannya apa ? Apa awalnya ? Dan benarkah area X ini nyata ataukah hanya fatamorgana rekayasa ?
Tidak direkomendasikan untuk pembaca yang butuh hiburan. Kisah ini hanya menyuguhkan banyak kepusingan dengan penyelesaian yang jauh dari kata selesai.
“...If Mystery, Crime, Horror, True Crime, Super Nature, Fiction,
Non-Fiction and many other categories if they didn't exist, and people
didn't find a way to relax. Nobody will be never on the way to reach the
place where almost a lot of are now, people don't want normal life they
want to view the life through a killer...”
- Dyeth Banger -
No comments:
Post a Comment