"...You named him Festus? You know that in
Latin, ‘festus’ means ‘happy’? You want us to ride off to save the world on
Happy the Dragon...?”
- Jason Grace -
Ukrainian Ironbelly -- go check your textbook |
Setelah sekian lama teralihkan oleh rutinitas
baru mengasuh para ponakan yang unyu, saya akhirnya bisa menuntaskan membaca sebuah
buku lagi. Kids run the world -- my world. Maka setelah
mereka bobo cantik, saya bisa sedikit me time dengan rutinitas hobi
yang sempat terpinggirkan.
Buku apa kali ini ?
Bagi penggemar novel fantasi dengan genre middle
grade mungkin pernah membaca THE SECRET SERIES karya penulis misterius
bernama Pseudonymous Bosch. THE SECRET SERIES ini terdiri dari lima buku yang
kesemuanya telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia beberapa tahun silam oleh
Penerbit Elex Media Komputindo. THE SECRET SERIES : THE NAME OF THIS BOOK IS
SECRET, IF YOU'RE READING THIS IS TOO LATE, THIS BOOK IS NOT GOOD FOR YOU, THIS
ISN'T WHAT IT LOOKS LIKE, dan YOU HAVE TO STOP THIS adalah seri dengan
judul-judul aneh mengisahkan petualagan Cassandra--Cass dan sahabatnya, Max-Ernest
yang tetiba tergabung dalam sebuah Perkumpulan Terces. Singkat kisah,
perkumpulan ini harus mengalahkan ambisi menguasai dunia oleh sebuah
perkumpulan lain yang menyebut diri mereka sebagai Matahari Tengah Malam.
edisi terjemahan oleh Elex Media Komputindo dengan cover sama dengan edisi asli |
Nah, tidak berlama-lama di THE SECRET SERIES,
Bosch muncul kemudian dengan seri baru BAD BOOKS, dengan buku pertama BAD
MAGIC. Saya pikir ini tidak ada urusannya dengan THE SECRET SERIES, namun
seperti biasa, penulis ini memang menjadi menyebalkan dengan memunculkan kaitan
tidak terbantahkan dalam kisahnya. BAD MAGIC kali ini mengusung tokoh utama
bernama Clay, anak lelaki adik dari Max-Ernest yang tetiba harus diungsikan
oleh kedua orang tuanya untuk berkemah ke sebuah pulau terpencil bernama Pulau
Prince, dengan nama perkemahan tak lazim, yakni Peternakan Bumi. Bertepatan
pulak dengan ultahnya Clay. Birthday surprise yang tak jelas
juntrungannya.
Keabsurd-an Peternakan Bumi dan orang-orang di
dalamnya mulai menimbulkan tanda tanya bagi Clay. Dari awal saja udah semakin
tidak jelas ini tempat apa. Merutuki nasib, akhirnya Clay menemukan kebenaran
bahwa Peternakan Bumi adalah semacam Hogwarts versi amburadul yang berisi
anak-anak dengan kemampuan khusus. Masalah muncul ketika Perpustakaan Prince
yang tersembunyi di dekat gunung berapi memiliki rahasia tersendiri dan Clay
secara sial terlibat di dalamnya.
edisi terjemahan oleh Elex Media Komputindo |
Tidak perlu menunggu lama, selang beberapa bulan
saja, buku keduanya, BAD LUCK muncul edisi terjemahannya. Kali ini, Clay mesti
berurusan dengan masalah besar dalam wujud Naga. Yep, NAGA. Masalah Clay
bertambah runyam karena si Naga ini bisa ngobrol enak sama dirinya via
telepati. Ribet siah. Belakangan, konfrontasi tak terhindarkan mulai
menghampiri Clay dan personel Peternakan Bumi melawan musuh lama sang kakak,
Matahari Tengah Malam.
Kisah ini mengambil masa sepuluh tahun lebih
pasca insiden di THE SECRET SERIES dan baru terungkap musuh yang sama dengan
ambisi tak kelar-kelar. Si Naga ikut kebawa-bawa dan ujung-ujungnya ampe
nyeruduk kapal pesiar gede yang tenggelam ga pake nabrak gunung es. Clay mau
tak mau berurusan dengan kehebohan ini karna kesian sama si Naga yang diculik.
edisi terjemahan oleh Elex Media Komputindo |
Bosch yang sok sok misterius dan menyebalkan ini
sibuk nyinyirin pembaca dengan catatan kaki yang banyak tidak ada faedahnya.
Seri ini memiliki nyawa middle grade yang seru, mengingatkan pada
kisah-kisah tenar lain seperti Harry Potter (disebut di sini), The Hobbit
(Smaug yang jadi fokusnya juga kesebut), A Series of Unfortunate Events,
Bartimaeus Trilogy, Magic Thief, Eragon, bahkan mungkin kesialan Alcatraz
versus The Evil Librarians juga ikut menular pada Clay. Nah, pengemasan seri
BAD ini cukup sederhana dengan rancang semesta simpel seenaknya sesuai
nyinyiran si penulis yang tiada henti mengganggu pembaca.
Untuk pembaca muda dan tidak muda lagi (kayak
saya), seri ini cukup menyenangkan karena ringan dan bikin sebal. Ketidak-masuk
akal-an para tokoh cukup membuat geli dan bikin sebal sekaligus. Namun setelah
membaca BAD LUCK, jelas penasaran menunggu buku ketiganya (terakhir nih ?), BAD
NEWS dimunculkan. Semoga tidak lama yaaahh.
Intinya : draco dormiens nunquam titillandus,
jangan gangguin naga yang sedang tidur. Sukur sukur si Naga mau diajak temenan,
kalau lebih sial bisa aja langsung dipanggang. ^^
PS : keberadaan Max-Ernest dan kemungkinan
identitas si Bosch ini akan sedikit terkuak dalam BAD LUCK...hihihihi
“...Generally speaking, books don't cause much
harm. Except when you read them, that is. Then they cause all kinds of
problems. Books can also provoke emotions. And emotions sometimes are even more troublesome
than ideas. Emotions have led people to do all sorts of things they later
regret-like, oh, throwing a book at someone else...”
- Pseudonymous Bosch -
No comments:
Post a Comment