“...Hope can be bruised and battered. It can be forced underground and even rendered unconscious, but hope cannot be killed...”
- Neal Shusterman -
image courtesy : creativemikey |
Menjadi penikmat bacaan yang underrated dibandingkan dengan novel-novel lain yang hype di luaran adalah suatu problema tersendiri. Hal ini menyebabkan diri ini terpaksa menunggu lanjutan terjemahan sebuah seri selama bertahun-tahun tanpa harapan pasti. Akhirnya menyerah setelah terombang-ambing. Dan beralih membeli buku aslinya saja. Nah, kalimat ini bolehlah dianggap sebagai suatu pernyataan bagi masalah persepsi mengapa membeli buku impor, bukan buku terjemahannya. Ini tidak berarti saya anti bahasa Indonesia, tolong jangan generalisir. Saya hanya lelah menunggu. Teruntuk para penerbit di luar sana, maafkan keputusan saya. Digantung itu gak enak cuy, lebih ga enak lagi kalau pembaca yang terpaksa membeli buku aslinya (alias impor) dibilang kurang nasionalis. Anda kebanyakan liat ayam mabuk mungkin. Coba rasakan sendiri dilema fans garis keras yang tidak punya kesabaran luas untuk menanti.
Lantas buku apa itu ?
UNSOULED, adalah buku ketiga dari UNWIND DYSTOLOGY karya Neal Shusterman. Pertama kali mengenal buku pertamanya berjudul UNWIND sekitar tahun 2012-2013, lalu buku keduanya, UNWHOLLY muncul tahun 2016. Penantian bertahun-tahun yang membuat lelah. (Anggaplah sampul bukunya yang juga nganu..hahahahah). UNWIND memilih saya, dan saya terjebak dalam semesta ini karena sinopsis di belakang bukunya yang mengusik. UNWHOLLY juga meninggalkan kepedihan nyaris tak tertanggungkan, dan jelas saya berharap bisa bertemu lagi dengan Lev, Connor, dan Risa (curhatannya di sini).