July 31, 2018

Homo Deus : Not So Brief History of Future's Possibilities

"...So which of the favors of your lord would you deny...?"
- Ar Rahman - the Holy Qur'an -


Saat sedang dalam masa malas-malasnya membaca (dalam artian tidak terlalu ngebut dan ingsut-ingsut), seorang pria nun jauh di sana tetiba menawarkan (kalau nggak mau disebut nodong) untuk segera membaca lanjutan dari buku ilmiah populer berjudul SAPIENS, karya Yuval Noah Harari yang sudah saya tuntaskan bulan lalu (curhatannya bisa dilihat di sini). Kali ini, buku berjudul HOMO DEUS : MASA DEPAN UMAT MANUSIA, tetiba hadir di pangkuan saya berkat kegigihan persuasif, sedikit keberuntungan, dan perantara dari toko buku langganan. So, what's so intriguing about this book ?

HOMO DEUS terbit aslinya tahun 2016, sekitar 3 tahun paska SAPIENS. Buku ini menyuguhkan spekulasi, filosofi, aspirasi, dan kumpulan data mengenai apa yang akan menimpa kita di masa mendatang. Sebagai lanjutan dari SAPIENS, Harari memaparkan lanjutan perubahan-perubahan pada kehidupan umat manusia dan kemungkinan-kemungkinan mau kemana nasib kita dibawa.

July 17, 2018

The King of Tactics

“...Nobody gives you respect in this life. You must take it, you must earn it, and then you must hold it sacred, because no matter how hard respect is to attain, it can be lost in an instant...”
- King Jaron of Carthya -



Seperti biasa, bila dunia nyata menyodorkan banyak masalah yang bikin fisik dan mental babak belur, maka ada baiknya kembali ke dalam lembaran kata-kata penuh imajinasi dalam novel saja. Dan akhirnya setelah menanti bertahun-tahun, buku ketiga sekaligus terakhir dari ASCENDANCE TRILOGY karya Jennifer A Nielsen muncul juga edisi terjemahannya. Jujur saya udah lupa plot dan nama tokoh-tokoh selain utama, saking lamanya. 

Trilogi ini adalah satu-satunya novel karya penulis yang saya baca. Kepincut sekitar lima atau enam tahun lalu di buku pertamanya berjudul THE FALSE PRINCE - PANGERAN PALSU bersampul biru. Kisahnya menarik dengan plot twist yang cukup. Ditambah tokoh utamanya adalah pangeran tengil cerdik licik gabungan kejailan plus pembangkangan Sirius Black muda dan jelas bukan tipikal Prince Charming. Malah kayak Flynn Rider-nya Rapunzel.

July 8, 2018

10 Things That Make Me Really Happy

"...happiness can be found even in the darkest of times, if one only remembers to turn on the light..."
- Albus Percival Wulfric Brian Dumbledore -

image courtesy : favim.com

Tersebutlah seorang emak dua bocah - bookstagrammer hits - editor profesional kekinian bernama mba Dyah Agustine (akun instagramnya itu dblueholics -- sana kamu follow), nge-tag saya via postingan di blognya ini, tentang 10 Hal yang Membuat Bahagia. Sejatinya saya udah dimensyen sekian hari lalu, namun karena saya sedang entah dimana jadi tidak bisa segera menuliskan balasan tantangan beliau di blog penuh lonjakan hormon ini.

Menilik kepada quote termahsyur dari mendiang Kepala Sekolah saya, Prof.Dumbledore, secara tidak langsung menyiratkan bahwa kebahagiaan itu simpel terkadang, cukup menyalakan 'cahaya' saja, sekecil apapun itu. Nah, bagi saya ada beberapa hal simpel yang bikin saya bahagia. Coba disimak, siapa tau ada yang nyangkut.

July 7, 2018

The Deepest Point On Earth

“...The fear of not living is a deep, abiding dread of watching your own potential decompose into irredeemable disappointment when 'should be' gets crushed by what is. Sometimes I think it would be easier to die than to face that, because 'what could have been' is much more highly regarded than 'what should have been.' Dead kids are put on pedestals, but mentally ill kids get hidden under the rug...”
- Neal Shusterman -



Menempuh perjalanan darat sejauh kurang lebih 1.400 km dari Padang, Sumatra Barat menuju Takengon, Nangroe Aceh Darussalam adalah pengalaman road trip terjauh yang saya jalani beberapa hari yang lalu. Tidak seperti biasanya, saya tidak membawa serta buku sebagai teman perjalanan kali ini. Entah karena alasan apa. Namun ketiadaan akses internet justru membawa saya melirik buku digital dalam smartphone. Sebuah buku yang pernah saya intip sekitar setahun lalu, berjudul CHALLENGER DEEP karya Neal Shusterman.

Kalau kata embah Google via kak Wikipedia, Challenger Deep adalah titik terdalam di bumi yang diketahui. Berlokasi di sekitar palung Mariana di Filipina, titik ini diperkirakan memiliki kedalaman 10.898 - 10.916 meter. Bayangkan saja betapa gelap dan tersembunyinya. Eksplorasi sudah pernah dilakukan oleh umat manusia seiring kemajuan teknologi kelautan, meskipun belum mengungkap keseluruhan misterinya.

The Long Conversation With You

  “The worst part of holding the memories is not the pain. It's the loneliness of it..." - Lois Lowry Hi Mas, it's been a while...