August 31, 2016

Ada Donat, Bolu Gulung, Roti Salut Gula, dan Rombongan Hantu

Anthony Lockwood - Lucy Carlyle - George Cubbins (ilustrasi fanart dicari di google)
Meskipun sebagian besar judulnya adalah nama makanan manis, sebenarnya curhatan saya kali ini bukanlah soal makanan-makan tersebut, tapi lebih kepada dua kata terakhir di judulnya. Yep, seri yang akan saya bicarakan ini berfokus pada hantu dan sejenisnya, tepatnya perburuan dan pembasmian hantu.


Bagi pembaca novel fantasi mungkin lumayan familier dengan oom Jonathan Stroud, penulis trilogi Bartimaeus, cerita tentang kehidupan si jin sarkastis yang amat menarik meskipun endingnya nyakitin. Nah, si om yang lumayan produktif ini (Bartimaeus Trilogy, The Solomon Ring, The Leap, The Last Siege, Heroes of The Valley), sekitar tahun 2013 menelurkan seri baru (katanya bakal 5 buku), dengan judul besar : LOCKWOOD & CO.


Mengambil setting Inggris (lagi), seri ini mengisahkan wabah hantu yang melanda negara tersebut selama 50 tahun. Wabah hantu ini menyebabkan keresahan dan bahaya di masyarakat, mulai dari gangguan remeh temeh, sampai ke kematian. Hantu-hantu disini memiliki beberapa tipe, mulai dari tipe I yang nggak berbahaya, tipe II yang mengerikan, dan tipe III yang belum teridentifikasi dengan benar karena saksi matanya keburu tewas duluan. Om Stroud membuat banyak istilah perhantuan yang lebih spesifik dan bikin merinding (literally), sekaligus berkesan ilmiah. Para hantu ini dapat dibasmi dengan menemukan dan memadamkan Sumber, yakni benda apapun yang menjadi 'jembatan' antara si hantu ke dunia nyata. Garam, lavendel, suar magnesium, besi, perak, adalah senjata utama.

August 25, 2016

[SPOILER ALERT !!] Perang Para Putri dan Kesatria

Cinder-Kai, Scarlet-Wolf, Cress-Thorne, Winter-Jacin
Hai..
Sebelumnya maafkan saya, bagi semua geng baper The Lunar Chronicles di grup tercinta, saya udah ga tahan buat menuliskan ini..

Belakangan, retelling dongeng lama mulai menjadi salah satu pilihan munculnya ide-ide baru novel jaman kini. Saya nggak akan nyebutin judul-judulnya, lumayan banyak yang berkeliaran di luar pengetahuan saya. Maka, tanpa perpanjang mukaddimah, saya akan membahas seri THE LUNAR CHRONICLES : CINDER - SCARLET - CRESS - WINTER yang baru hari ini saya selesaikan buku terakhirnya.

August 20, 2016

Maaf Roy, Kita Tak Sejalan

Hai..
Selama beberapa minggu ini, saya mencoba membaca novel lokal non fantasi, di sela-sela bacaan fantasi saya yang biasa. Nah, kebetulan, di cafe buku langganan saya, sedang diobral satu boxset novel lokal yang katanya terkenal di zamannya. Sekitar akhir 80-an, dengan judul besar BALADA SI ROY.



Seri karya penulis kenamaan Indonesia, Gol A Gong ini, diakui menjadi bagian dari tren bacaan anak muda di jamannya kala itu. Roy, anak SMA berusia jelang 18 tahunan, memulai kisah hidupnya sendiri yang lumayan pelik dan berliku. Tetapi, menurut hemat saya, lebih sering disebabkan oleh pilihan hidupnya sendiri.

August 10, 2016

Terperangkap dalam Jalinan Benang Sutera

Hai..
Dengan judul norak bombastis seperti biasa, kali ini saya akan mengulas perasaan saya setelah membaca dua novel yang cukup menyita perhatian di awal Agustus 2016 ini. Kenapa menyita perhatian ? Karena saya cukup thrilling dan excited saat membacanya. Yuklah dibahas.

Mengusung tagline : A new dawn, A new desert, maka munculnya novel baru yang terbit Februari 2016 ini lumayan berhasil. Sampul depannya yang cakep banget udah bikin kesan magis tersendiri. Jadi novel ini masuk daftar wishlist saya (yang ga jelas seberapa panjang), berharap diterjemahkan. Eh taunya saya memang suka kecipratan serbuk keberuntungan. Sebuah kado ulang tahun (ultahnya saya bulan Mei ya, kalo masi mau kasih kado, boleh aja) dari sahabat saya ternyata isinya buku cantik ini (see, bahagia banget kan.)

magis dan megah banget covernya
Saya memang punya semacam ketertarikan tersendiri terhadap cerita-cerita berlatar padang pasir. Mulai dari Arabian Nights alias kisah 1001 Malam yang terkenal itu (yang mana diretelling oleh Renee Ahdieeh dalam dwilogi  THE WRATH AND THE DAWN - curhatan menyusul kalau udah baca buku keduanya), THE SOLOMON RING (prekuel-eh bukan-cerita si jin Bartimaeus di zaman Ptolemy), dan tentu saja THE GOLEM AND THE JINNI karya Helene Wrecker yang bikin hati empot-empotan saking terpikatnya. Kemagisan padang pasir ini memang sudah selayaknya dimanfaatkan menjadi cerita cerita bagus.

Nah, di REBEL OF THE SANDS karya Alwyn Hamilton (yang katanya bakal trilogi-cih,menunggu deh lanjutannya), mengusung tokoh utama cewek (lagi trend nih) yang menolak dipaksa menikah, dan pengen mencari peruntungan di kota besar, escaping, dan menemukan kembali adik dari ibunya yang telah meninggal. Amani, nama tokoh utama kita, jago tembak, cantik tentu saja (cuma ketutupan pasir keknya-ups,garing), harus berjuang keluar dari kungkungannya. Awalnya saya agak bosen, karena tokoh heroine di buku jaman kini banyak banget. Yang ini apa bedanya ?

Dan skeptisnya saya kejawab. Buku ini penuh aksi, belum lagi tokoh-tokoh cowok misterius (dan ganteng bikin meleleh) nongol satu persatu. Belum lagi akhirnya Amani akan terseret dalam pemberontakan kekuasaan yang sah terhadap Raja. Yang saya suka, jalinan entitas gaib dan sihir di buku ini sangat Arabian sekali. Deskripsinya lumayan creepy dan old. Dan saya berharap akan dieksplor lebih banyak di buku keduanya nanti. ( Ada Buraq dan Jin Pasir berbagai bentuk yang sering muncul dalam dongeng-dongeng). Such a magical adventure.

The Long Conversation With You

  “The worst part of holding the memories is not the pain. It's the loneliness of it..." - Lois Lowry Hi Mas, it's been a while...