“...Life had taught him that a great and powerful love could be felt for
the most apparently unworthy people, a circumstance that ought, after
all, to give everybody consolation...”
- Cormoran Strike -
Mr.Strike and Billy |
Setelah menantikan kurang dari setahun, akhirnya edisi terjemahan dari seri detektif CORMORAN STRIKE#4: LETHAL WHITE bikinan Robert Galbraith (alter ego-nya madam JK Rowling), hadir juga di jagad perbukuan Indonesia. Novel setebal nyaris 700 halaman ini memang tetap memuaskan dengan narasi yang enak, tanpa basa-basi, kasar namun memikat, dan terjemahan yang baik. Sungguh bacaan yang sulit ditutup sebelum kelar.
Jadi kasus apa yang dihadapi Cormoran Strike dan asistennya Robin Ellacott kali ini?
Bagi khalayak yang sudah membaca buku sebelumnya, CAREER OF EVIL, pastinya merasa bete berat gegara akhir kisah yang menggantung dan bikin pemirsa greget gemes tak terkira. LETHAL WHITE (diterjemahkan dengan judul KUDA PUTIH) menyodorkan penjelasan yang cukup disertai kerumitan urusan Robin n' Cormoran dalam hal personal plus profesional. Jelas bikin gemas.
Kasus kali ini memang berurusan dengan kuda. Tidak sederhana memang. Skandal di dalam kementerian, lika-liku pelik kejadian masa lalu keluarga pejabat, pembunuhan, pemerasan, isu rasisme, lapis sosial politik, semua terjalin dengan pelik namun apik. Biro detektif swasta Strike mendapatkan kasus besar lagi yang membutuhkan kejelian berpikir, penyamaran, bahkan ancam mengancam.
LETHAL WHITE menyuguhkan sajian nyaris seperti kasak kusuk skandal keluarga selebritis. Menariknya, drama kliennya Cormoran juga tidak kalah serunya dibanding dengan drama kehidupan Cormoran dan Robin. Narasi yang disusun membuat miris, geli, sampai jijik. Apakah yang mempertahankan keutuhan suatu hubungan ketika cinta saja tampaknya tidak cukup?
Kedatangan seorang pria bernama Billy ke kantor Cormoran dalam kondisi gangguan jiwa membuat Cormoran kaget sekaligus penasaran. Billy mengakui bahwa dirinya menyaksikan pembunuhan di masa lalu, yang melibatkan keluarga penting dalam pemerintahan Inggris. Well, skandal banget pastinya. Nah, apakah Billy delusi? Atau memang ada lapis kebenaran dalam pengakuannya?
Edisi terjemahan oleh Gramedia Pustaka Utama |
Billy kemudian menghilang. Meninggalkan tanda tanya dalam benak Cormoran yang juga dihadapkan pada kasus lain pesanan seorang menteri. Robin dalam carut-marut pernikahannya menunjukkan kualitas mumpuni sambil bertarung melawan stres paska trauma dan serangan panik yang sewaktu-waktu bisa menghancurkan kendali diri. Cormoran kembali tampil menggemaskan dan beneran bikin naksir. The way of thinking-nya itu, seksi (HAHAHAHA,hormonal nih yang nulis). Tetapi memang, cowok cerdas itu menarik.
Skandal janggal yang berusaha dipecahkan Cormoran dan Robin membawa mereka pada berbagai ups and downs yang bikin greget. Dengan alur kisah yang tidak memaksa, deskripsi Galbraith ini terkesan apa adanya, sampai-sampai mikir kalau ini kayaknya terinspirasi dari kisah nyata. Poin menarik lain, kelakuan para tokoh yang terlibat mengingatkan saya pada novel CASUAL VACANCY yang penuh gosip dan intrik. Memang bacaan yang menarik.
Saya tidak dapat menyebutkan secara gamblang mengapa LETHAL WHITE menjadi judul kisah ini. Bocor banget nanti ceritanya. Namun, pengungkapan yang membuat jijik hadir dan seolah mengkonfirmasi kelakuan miris manusia atas nama nafsu dan cinta. Entahlah. Memang mengerikan kadang.
Novel tebal ini tidak memaksakan suguhan adrenalin atau thriller berlebihan. Penggalian aspek moral, politik, multirasial, dan ketidakpantasan menjadi highlights yang menarik untuk menjadikan seri ini patut ditunggu dan bikin nagih. Saya senang karena madam Rowling mengambil jalur genre lain untuk memperluas khasanah tulisannya. Dewasa, ribut, kasar, dan cukup berani. Dan tentunya banyak kalimat menarik yang menggugah dan bikin ngerasa "duh..bener banget ini", alias sangat dirasa related dengan kegalauan masa dewasa.
Jadi apa yang anda tunggu? Yuk dibaca! Tiga buku pendahulunya udah dicetak ulang dengan ciamik (bikin sebal) dan sudah tersebar di seantero toko buku terdekat.
“...Sometimes, acting as though you’re all right, makes you all right.
Sometimes you’ve got to slap on a brave face and walk out into the
world, and after a while it isn’t an act anymore, it’s who you are. If
I’d waited to feel ready to leave my room after...I’d still be in there. I had to leave before I was ready...”
- Robin Ellacott/Robert Galbraith -
Cormoran memang sungguh menggemaskan di buku keempat ini. Dan Robin oh Robin, dia makin jadi cerminan diri aku (eeeaaa, ngarep dot com). Tapi beneran deh, meskipun madam Jo nulis ini sebagai penulis laki-laki, tapi tetep aja beliau tahu banget bagaimana perasaan seorang wanita yang sesungguhnya. Baik itu sebagai istri (yang dianggap remeh suami karena pilihan pekerjaannya) dan juga sebagai partner kerja pria, yang mana kita, wanita, butuh berusaha lebih untuk membuktikan kalau kita juga kapabel dalam melaksanakan tugas terlepas dari gender kita. Pokoknya cinta banget sama seri ini, khususnya sosok Robin yang jadi cerminan diri aku sekaligus sumber inspirasi aku. Nice review Oni <3
ReplyDeleteUwuwu..pilihan jadi wanita karir ini memang yha kak aya...
ReplyDeleteAku naksir sama babang Cormoran ini..huhuhu