May 18, 2019

Balada Vaksinasi

“...In 1736 I lost one of my sons, a fine boy of four years old, by the small-pox, taken in the common way. I long regretted bitterly, and still regret that I had not given it to him by inoculation. This I mention for the sake of parents who omit that operation, on the supposition that they should never forgive themselves if a child died under it; my example showing that the regret may be the same either way, and that, therefore, the safer should be chosen...”
- Benjamin Franklin -


Era revolusi industri 4.0 sedang berlangsung, bahkan beberapa negara maju akan mempersiapkan diri memasuki revolusi industri 5.0. Sekian banyak kemajuan yang berhasil dicapai oleh umat manusia berhasil mempertahankan organisme parasit cerdas ini ke kondisi kehidupan yang lebih baik dan lebih mudah dari hari ke hari. Akan tetapi, seperti biasa, kemajuan akan tetap memperoleh tantangan. Meskipun kemajuan tersebut telah terbukti mampu menyelamatkan jutaan nyawa dan menambah usia harapan hidup.

Edward Jenner (1796), seorang dokter berkebangsaan Inggris pertama kali melakukan vaksinasi cacar yang berhasil menyelamatkan nyawa banyak orang. Wabah hitam yang menyerang benua Eropa dan membabat habis lebih dari sepertiga populasinya disebabkan oleh cacar ini (smallpox). Perjuangan dr Jenner dilanjutkan oleh Louis Pasteur, yang berhasil menyempurnakan vaksin cacar sehingga pada akhirnya di tahun 1979, cacar bisa dieradikasi. Sejarah mencatat sekitar 200-300 juta orang tewas hingga abad 20 akibat serangan cacar sebelum ditemukannya imunisasi.

Kemudian para dokter dan ilmuan di berbagai belahan dunia berusaha keras menemukan vaksin untuk melawan kuman penyakit lainnya. Saat ini kita sudah memiliki puluhan jenis imunisasi yang memang ditujukan untuk melindungi kita dari organisme tak kasat mata yang mampu menghancurkan sistem tubuh secara sistemik. Akan tetapi, meskipun manusia sudah memamah biak di seeantero bumi, tidak semua menggunakan kesadaran dan kemampuan berpikir dengan bijak. Rombongan yang disebut sebagai antivaks, muncul dan menjadi lebih jago dari siapapun terkait vaksinasi. Mereka menyebarkan propaganda menjijikkan tak berdasar tentang vaksin. Banyak orang tua teracuni, menolak melakukan vaksinasi pada sang anak tanpa sedikitpun menyadari bahwa anak bukanlah properti. Mereka punya hak untuk hidup, dan jelas mereka punya hak untuk hidup sehat.

Dalam buku terbaru berjudul KONTROVERSI VAKSIN yang ditulis oleh dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA (K), disajikan sederet fakta-fakta gampang cerna mengenai sejarah vaksinasi dan imunisasi, aspek halal-haramnya, serta berbagai informasi terkait vaksin yang beredar saat ini. KONTROVERSI VAKSIN tersusun dalam halaman-halaman informatif penuh warna dengan bahasa yang mudah dimengerti. Layak untuk dibaca berkali-kali sebagai referensi.

Ini bukunya, diterbitkan oleh Penerbit Qanita

dr.Piprim menampilkan sederet data dan fakta tentang vaksinasi dan imunisasi yang mampu menjawab kegundahan masyarakat. Dari apa vaksin dibuat, bagaimana prosesnya, halal atau tidak, menyebabkan penyakit atau tidak, kapan diperlukan, efek samping, dan beraneka tambahan catatan singkat yang mampu memberi ketenangan bagi orang tua yang membacanya.

Berpasrah pada Yang Maha Kuasa itu jelas, tetapi ikhtiar itu wajib. Vaksinasi dan imunisasi adalah bentuk ikhtiar berdasar ilmu yang selayaknya harus kita upayakan. Tuhan akan menolong hambaNya yang berusaha. Kombinasi ikhtiar maksimal dan doa tiada putus adalah kewajiban kita sebagai manusia. Bukan hanya hidup dalam kecurigaan dan seolah-olah menjadi arogan dan merasa lebih ahli dari pada yang ahli dengan bermodalkan mesin pencari di dunia maya.

KONTROVERSI VAKSIN dapat menjadi pilihan tepat bagi Anda yang membutuhkan penjelasan mengenai vaksinasi dan imunisasi yang gampang dibaca. Buku setebal 148 halaman ini amat ringkas dan tepat sasaran. Mengingatkan saya kembali jaman kuliah imunologi dulu. Alhamdulillah pengetahuan ini dimanfaatkan dr Piprim dengan baik untuk kemaslahatan umat.

Jadi, ayolah sama-sama berusaha. Tidak usah menuduh yang bukan-bukan. Ayo kita sama-sama belajar. Dan tidak perlulah berkontribusi menjadi om Thanos untuk memusnahkan setengah populasi. Kita perlu belajar, itu adalah salah satu alasan mengapa kita diciptakan. Bukan hanya sekedar berdesak-desakkan membuat onar di muka bumi.

Selamat menunaikan ibadah puasa.
Jangan lupa ikhtiar yang terbaik!


"...And so the people who go and engage in those anti-vaccine efforts -- you know, they, they kill children. It's a very sad thing, because these vaccines are important..."
- Bill Gates -

No comments:

Post a Comment

The Long Conversation With You

  “The worst part of holding the memories is not the pain. It's the loneliness of it..." - Lois Lowry Hi Mas, it's been a while...