“...Both of us victims of the same twentieth-century plague. Not the Black Death, this time; the Gray Life...”
- Aldous Huxley -
2020 diawali dengan kepanikan massal di seluruh dunia akibat munculnya strain virus flu baru yang menyebut dirinya sebagai korona virus. Saat ini nama resminya adalah COVID-19 menurut WHO. Sampai tulisan ini ditulis, COVID-19, jumlah kasus terkonfirmasi adalah 80239 kasus, menewaskan 2670 orang, dan menyerang hampir seluruh benua (WHO-CDC per 25 Februari 2020). COVID-19 menjadi momok yang menakutkan umat karena kemampuannya bertransmisi lewat udara dan menimbulkan radang paru akut fatal. Manusia pun dihantam ketakutan dan kewaspadaan akan bencana ini. Akankah ini menjadi upaya pengurangan populasi seperti jentikan jari om Thanos?
Di tengah keributan ini, saya malah tergoda untuk membaca novel paling tebal dari seluruh karya lejen dari oom Stephen King berjudul THE STAND. Novel dengan tebal 1440 halaman versi uncut ini aslinya terbit tahun 1978, lalu dicetak ulang sekian kali, dan saya beruntung mendapatkannya dalam midnight sale di salah satu toko buku impor di ibukota. Saya yang punya kewajiban tambahan selama libur semester ini berupaya beringsut-ingsut menyelesaikan novel ini. Setelah 3 minggu, saya dengan lega menutup halaman terakhir.