October 5, 2020

The Redemption of the Priest (The Dark Tower V - Stephen King)

 “...A good act does not wash out the bad, nor a bad act the good. Each should have its own reward...”

- George RR Martin -



Akhirnya saya memulai lagi perjalanan panjang terseok-seok ke menara yang seolah-olah tiada habisnya dan gak sampe-sampe. Kali ini, saya menyelesaikan WOLVES OF THE CALLA (THE DARK TOWER V), dan perjalanan ini semakin ke ujung malah bikin deg-deg-an. Dalam buku ini, akhirnya Ka-Tet nya Roland nambah satu orang lagi. Seorang pendeta bernama Donald Callahan.

WOLVES OF THE CALLA menjadi buku kedua dalam saga epik DARK TOWER yang saya beri lima bintang penuh, selain buku kedua THE DRAWING OF THE THREE. Mengapa demikian?

(For your information, curhatan di bawah akan punya banyak mini spoiler terkait buku-buku DARK TOWER sebelumnya)

Paska menghadapi badai es mematikan dalam THE WIND THROUGH THE KEYHOLE, Roland, Jake, Eddie, Susannah, dan Oy bergerak ke sebuah kota pertanian bertama Calla Bryn Sturgiss. Penduduk kota ini sedang bersiap menghadapi kedatangan serombongan "wolves" yang mengambil anak-anak mereka entah untuk apa ke sebuah wilayah misterius bernama Thunderclap, lalu dikembalikan dalam keadaan cacat mental. Perlu diketahui, keseluruhan anak-anak di Calla Bryn Sturgiss lahir dalam keadaan kembar sepasang, nah yang dibawa oleh "wolves" nya cuma salah satu. Kenapa pula begini ya?

Tian Jaffords, seorang petani di Calla, merasa tidak rela kalau ada anak-anaknya yang dibawa para serigala ini. Tian mengajukan petisi untuk melawan kegilaan ini di forum kota. Tentu saja warga kota ragu, soalnya ga ada sejarahnya mereka bisa ngelawan ni serigala. Namun, seorang pendeta yang baru tinggal di Calla beberapa tahun, Father/Pere Donald Callahan menyetujui ide Tian. Lebih serunya lagi, Father Callahan sudah tau bahwa rombongan gunslinger akan datang ke Calla dan bisa membantu mereka. Tau dari mana? Ka?

Apakah Roland dkk mau membantu?

Nah, WOLVES OF THE CALLA adalah bagian dari kegilaan epik yang berhasil menyuguhkan potongan-potongan puzzle lebih jauh terkait rancang bangun multisemesta DARK TOWER ini. Masing-masing gunslinger akhirnya akan menghadapi level up yang mencengangkan, gak main-main. Novel setebal 770 halaman ini membawa pembacanya untuk ngos-ngosan, gemes, stres berat, trus terperangah sambil bilang "WTF is this?"

Ada beberapa urusan yang dihadapi Ka-Tet nya Roland dalam buku ini, bukan cuma urusan serigala di Calla aja. Pertama dan yang bikin ngeeeek banget adalah TODASH. Todash adalah suatu perjalanan antar semesta (anywhen and anywhere) yang dijalani oleh member Ka-Tet sebagai akibat berkurangnya kekuatan Dark Tower dalam menyangga multisemesta. Todash ini dapat dipicu oleh kehadiran benda benda gaib milik sang penyihir, yang di sini kita tau adalah Maerlyn. Wujud benda gaibnya kali ini sama seperti yang di WIZARD AND GLASS, tapi beda warna dan super powerful. Gegara ni barang, Ka-Tet nya Roland singgah ke New York di beraneka tahun dan akhirnya berhadapan dengan Sombra Corporation untuk menyelamatkan aset berharga milik seorang pria bernama Calvin Tower. Urusan Sombra Corporation ini akhirnya dituntaskan sementara oleh Eddie dengan kerennya, bikin saya histerikal.

Kedua, masalah baru menimpa Susannah Dean. Tentu ingat momen ketika Susanna membantu Roland dan Eddie untuk membawa Jake ke dunia mereka di THE WASTE LANDS? Nah ini ada harganya teman. Harganya adalah suatu pertumbuhan berbahaya dalam diri Susannah yang menggerogoti kewarasannya juga. Susannah terpaksa menghadapi ini sendiri.

Ketiga, kisah perjalanan multisemesta yang dituturkan oleh Father Callahan. Di sini, Father Callahan mengungkapkan segelintir kisah pedihnya setelah melarikan diri dari SALEM'S LOT, menghadapi beraneka masalah di beraneka dunia yang dia kunjungi, menjadi pembasmi vampir, kepedihan takdirnya, dan dikejar-kejar oleh antek-antek Crimson King sampai akhirnya menetap di Calla. Siapa pula itu Crimson King?

Keempat, urusan serigala di Calla ternyata tidaklah serigala secara harfiah. Di sini, elemen steampunk fiksi ilmiahnya langsung kenceng dan tetiba si om memunculkan beraneka budaya populer yang bikin saya teriak emosian pengen banting bukunya. Kok bisa? Kenapa bisa gini? HEI OM MAKSUDNYA APA INI?

Ini edisinya

Terakhir, Father Callahan akhirnya bergabung dengan Ka-Tet Roland. Nah, bergabungnya anggota baru ini tidak terjadi dengan hingar bingar pertempuran, tapi terjadi dalam situasi genting di mana Susannah menghilang dan kita sudah dikejar-kejar waktu. Father Callahan dipercaya akan menjalani redemption nya sendiri dalam perjalanan menuju menara yang semakin dekat ini.

Pengungkapan rancang bangun semesta DARK TOWER dan keterlibatan kisah dalam kisah yang berkelindan sepanjang halaman buku ini membuat overwhelming. Si om raja dengan seenaknya menghadirkan elemen entah apa, TOKOH MENGEJUTKAN, dan bikin kita gemes banget menantikan entah apa maksudnya semua kekacauan ini.

Well, tarik napas dulu keknya sejenak. 

(PS: WOLVES OF THE CALLA berhubungan dengan beberapa buku om King yang lain, yakni SALEM'S LOT, 11.22.63, dan DESPERATION. Belom ada yang saya baca, dih, pe-er banget deh).


“...I wanted to say goodbye to someone, and have someone say goodbye to me. The goodbyes we speak and the goodbyes we hear are the goodbyes that tell us we´re still alive...”

- Stephen King -

No comments:

Post a Comment

The Long Conversation With You

  “The worst part of holding the memories is not the pain. It's the loneliness of it..." - Lois Lowry Hi Mas, it's been a while...