“...Mirror mirror on the wall, who's the fairest of them all...”
Masih dalam rangka cecurhatan perbukuan yang telah diperoleh pasca BBW dan kemudian telah selesai dibaca, kali ini saya akan bercerita tentang dua buku sampingan dari seri THE LUNAR CHRONICLES karya Marissa Meyer (udah ditulis di sini sebelumnya). Buku-buku tersebut adalah FAIREST : LEVANA'S STORY dan kumcer STARS ABOVE.
Membaca kedua buku ini berasa nostalgia kembali akan kisah retelling-scifi-magical yang diusung Meyer dalam CINDER - SCARLET - CRESS - WINTER. Kita dibawa ke kisah masa lalu dari Sang Ratu, Levana dalam FAIREST dan mengulik masa lalu beberapa tokoh sentral di LUNAR CHRONICLES.
So how did I feel ?
Bagi yang belum membaca seri LUNAR CHRONICLES, mohon abaikan saya, karena curhatan ini lebih ditujukan kepada kepuasan pribadi yang histerikal karena ketemu tokoh-tokoh yang dikenal. Selalu menarik untuk mengetahui masa lalu villain utama dalam cerita, dalam hal ini Sang Ratu Tiran, Levana Blackburn.
Apa yang menyebabkan sang Ratu ini sebegitu kejamnya ?
Nah, dalam FAIREST, kita akan tahu masa lalu Levana lebih dalam. Semua obsesi gila yang dimilikinya, kengerian itu, ternyata memang berhubungan dengan masa lalunya yang kelam. Levana memiliki krisis kepercayaan diri yang begitu besar, ditambah lagi dengan bullying konstan dari sang kakak, Channary Blackburn, yang menjadi Ratu di masa itu sebelum Levana.
Sulit untuk bersimpati kepada Levana, terlepas dari segala derita yang dialaminya. Ketidakpercayaan diri, obsesi cinta tak sehat, dan segala macam kegilaan yang sepertinya mendarah daging, membuat saya tetap tidak bisa berpihak padanya. Channary memang kejam, tetapi Levana tak ada bedanya. Obsesi membuatnya sakit, hingga menghalalkan segala cara untuk memperoleh apa yang dia inginkan. Tetap saja, hasilnya pahit dan kelam. FAIREST mengungkapkan pada kita bahwa apa yang terlihat indah di luar, tidak akan ada artinya dibanding apa apa yang penting di dalam. Kecanduan akan keindahan superfisial membuat cerita ini jadi menyakitkan.
STARS ABOVE adalah kumpulan cerpen mengenai masa lalu beberapa tokoh sentral di dalam LUNAR CHRONICLES. Kita akan dibawa menyusuri masa awal penyelamatan Putri Selene alias Lihn Cinder, masa-masa pahit pembinaan Wolf sebagai tentara khusus kerajaan, masa kecil Winter dan Jacin Clay, cerita remeh temeh mengenai masa sekolah Carswell Thorne (si bego idola saya), cerita awal versi Pangeran Kai akan pertemuannya dengan Cinder, awal isolasi Cress, pelarian Scarlet, hingga kepada suatu konklusi akhir dalam cerpen berjudul SOMETHING OLD AND SOMETHING NEW.
Perasaan hangat yang familiar menghampiri saya ketika membaca kumcer ini. Kerinduan saya akan para tokoh ini cukup terpuaskan, apalagi di cerpen terakhir yang menceritakan nasib para putri dan kesatria setelah pertarungan epik mengalahkan Ratu Levana. Dengan amat menahan diri untuk tidak mengumbar ceritanya, kita akhirnya akan tau, pilihan apa yang diambil oleh Cinder/Ratu Selene sebagai pewaris sah dari Kerajaan Bulan atas nasib negeri dan nasib dirinya sendiri. Sepertinya konklusi kisah ini akan diminati penggemar.
Jadi, bagi para fans LUNAR CHRONICLES, yuk baca kedua buku ini. Ga yakin bakal diterjemahin sih yaaa, tapi siapa tau ada diskonan aslinya. Hail BBW ! (ditabok massa).
Adios!
“Maybe the princess could save herself."
"That sounds like a pretty good story too.”
"That sounds like a pretty good story too.”
- Marissa Meyer -
No comments:
Post a Comment