May 8, 2020

A Glimpse Through The Thunder (Revival - Stephen King)

"...That is not dead which can eternal lie, and with strange aeons even death may die..."
- Howard Phillips Lovecraft -



What if there is no heaven or hell after deaths?

Kembali lagi dalam curhatan reguler saya mengenai bukunya om King. Kali ini sambil memaksa isi otak saya menyelesaikan tugas sesuai tenggat waktu, saya melipir membuka timbunan dalam kondisi pandemi yang mengharuskan kita di rumah aja ini (di kos kalau saya sih). 

Pertanyaan pembuka keributan ini adalah salah satu pertanyaan yang sempat wara-wiri di benak saya sejak tahun-tahun menginjak dewasa. Kalau ingat lagunya almarhum Chrisye yang judulnya 'Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada', mungkin khalayak sekalian akan sedikit berpikir ke kemungkinan absurd itu. Mungkin hobi kita menghitung-hitung pahala dan berbuat baik hanya karena pahala akan menjadi lelucon belaka bagi Sang Maha Esa. Karena itulah saya suka eneg kalau ada yang semata-mata 'hanya menjadikan pahala' sebagai motivasi berbuat baik. Lupa ya kalau ada yang namanya karma?

Okelah, cukup persoalan filsafat ini.

REVIVAL adalah novel kesekian si om yang terbit tahun 2014 lalu dan saya peroleh edisi hardcovernya dalam Big Bad Wolf tahun 2019. Sebagai bucin om King, saya ya baca aja. Ga muluk-muluk sih. Semacam penyegaran aja. Eh taunya pas ngelarin malah agak hampa, sedih gimana gitu. Horor? Jelas horor. Tapi beda kehororannya kali ini.

Kisah dituturkan dari sudut pandang orang pertama, pria bernama Jamie Morton yang tinggal di Maine (lagi). Jamie hidup bahagia sebagai anak bungsu dengan empat saudara yang menyayanginya: Claire, Andy, Terry, Conrad. Namun, pada usia enam tahun, dunia Jamie membesar dengan kehadiran seorang pastor muda, Charles Daniel Jacobs. Pastor ganteng beranak satu yang pintar dan menyenangkan. Hidup Jamie kecil terasa sempurna, karena pastor Jacobs bukan tipikal pemuka agama yang membosankan, beliau punya rasa humor dan keingintahuan yang besar. Terutama soal listrik. Yap, Jacobs hobi ngutak-ngatik peralatan listrik. Jagolah. Keluarga kecilnya juga menyenangkan, istri dan anak balitanya adalah kesayangan penduduk kota.

Tapi kan ya bukan om King kalau situasi ini indah indah aja ye kan. Suatu ketika, Conrad, abang Jamie mengalami insiden yang menyebabkan pita suaranya cedera. Jadi ga bisa ngomong. Satu keluarga sedih, Jamie kecil ngadu ke sang pastor yang udah dia anggap sahabat baik. Pastor Jacobs lantas meminta Conrad datang ke rumahnya. Lantas, sang pastor melakukan percobaan via listrik yang membuat Conrad bersuara kembali. Nikolai Tesla pasti bangga.

Semua bahagia. Namun, satu peristiwa menyedihkan nan tragis menyebabkan sang Pastor berhenti menjadi pastor, tidak lagi mempercayai Tuhan, dan pergi dari kota. Jamie sedih. Namun hidupnya terus berjalan, tapi takdir membawa lagi pertemuan Jamie dengan Charles D Jacobs yang sudah beralih profesi menjadi penyembuh dengan mengatasnamakan Tuhan yang jelas tidak dia percayai. Listriklah sahabat baiknya kini, candu total dalam hidup untuk mengatasi kepedihan dan kehilangan yang tidak mau ia terima.

REVIVAL berlangsung nyaris sepanjang hidup Jamie. Kita akan dibawa kepada perjalan hidup Jamie sebagai gitaris, perjuangan melawan kecanduan kokain, dan pertemuan janggalnya dengan sang pastor. Jamie berhutang budi pada Charles, namun harga hutang budi itu dibayar dengan sangat mahal dalam bentuk percobaan gila dengan kekuatan petir untuk mengungkap sisi lain dari dunia kematian. Ada apa setelah mati? Apa memang ada surga dan neraka yang menanti?

Ini edisi yang saya punya

Curiosity could kill.

Kelemahan manusia (sekaligus kelebihannya) adalah rasa ingin tahu yang tiada habisnya. Kekepoan yang tak kunjung usai, mulai dari gosip artis sampai urusan ilahiah. Namun, ketika batas itu dilanggar dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan, ada harga teramat besar yang harus dibayar. Ada konsekuensi keji yang menanti di ujung jalan. Apakah berhenti untuk tidak ingin tahu? Oh tentu tidak, we are humans afterall.

Pemanfaatan energi listrik lewat penemuan Charles ini menjadi pembuka kengerian yang gigantik pada paruh terakhir kisah. Setelah menamatkannya, saya cukup merasa hampa, dan sedih, dan mungkin bertanya-tanya. Apakah memang hanya kekosongan yang akan menanti kita setelah melewati pintu kematian?

REVIVAL menghadirkan nuansa horor ala Lovecraftian yang mindblowing justru di akhir kisah. Memang kita tau si om kan fans penulis horor klasik yang itu (coba baca satu bukunya Lovecraft, saya sih suka ya, coba cek di sini). Namun yah, ini beneran ninggalin rasa hampa plus kengerian yang mungkin akan membawa kita untuk minta eliksir Batu Bertuah ke Nicholas Flamel supaya bisa hidup selamanya. Jika memang chaos yang menanti dibalik pintu kematian ini.

REVIVAL hanya berdurasi sekitar 400an halaman. Tak setebal standar om King yang biasa. Ada juga selipan kelucuan satir khas si om yang bikin ngakak namun sebal. Tentu saja kisahnya menarik dan tetap bikin ngeri. Well, another unforgettable reading experience.



“...Frightened people live in their own special hell. You could say they make it themselves, but they can't help it. It's the way they're built. They deserve sympathy and compassion...”
- Stephen King -

No comments:

Post a Comment

The Long Conversation With You

  “The worst part of holding the memories is not the pain. It's the loneliness of it..." - Lois Lowry Hi Mas, it's been a while...