October 10, 2018

October's Fest

“...Listen! The wind is rising, and the air is wild with leaves...We have had our summer evenings, now for October eves..!”
- Humbert Wolfe -

Labu kuning bukan yang ditanam Hagrid


Oktober sudah berjalan lebih dari seminggu, dan ini menandakan saya sudah berada di kota ini hampir dua bulan. Feeling the sense of belonging ? Nah, not yet. Meskipun kehidupan perkuliahan cukup menyenangkan dengan standar pendidikan mencengangkan, namun saya tidak bisa memaksakan diri untuk menemukan rasa memiliki secepat itu. Oke cukup curhatnya (tentu tidak, tulisan ini isinya curhat semua).

Beberapa hal yang membuat kangen adalah membaca novel fiksi. Tidak mau menyalahkan kesibukan studi, saya cukup tahu diri bahwa lebih prioritas membaca jurnal-jurnal daripada memaksa membaca kisah fiksi. Akan tetapi, seperti prinsip yang dianut oleh rekan-rekan sejawat saya satu angkatan dulu, jangan sampai kuliah mengganggu hobi.

Kegiatan membaca fiksi Oktober ini dimulai dengan hadirnya edisi cetak ulang dari seri detektif THEODORE BOONE karya John Grisham. Seri ini berkisah tentang seorang remaja lelaki bernama Theodore Boone yang jago sekali berargumen berdasarkan data dan fakta. Tidak heran, Theo dibesarkan oleh ayah-ibu yang keduanya adalah pengacara. Theo amat familier dengan masalah hukum, perdata, pidana, dan segala tetek bengeknya. Dan dalam tiap bukunya yang tidak terlalu tebal, Theo memecahkan kasus-kasus dengan metode menarik tanpa over acting dan drama berlebihan.

Gramedia Pustaka Utama menerbitkan kembali lima buku dari seri THEODORE BOONE ini. THE KID LAWYER, THE ABDUCTION, THE ACCUSED, THE ACTIVIST, dan THE FUGITIVE (ini belom nongol, mungkin akhir Oktober). Saya sudah punya buku 1,3,4. Maka godaan membeli buku kedua dan membacanya menjadi tak terhindarkan. THE ABDUCTION (PENCULIKAN) hadir di kamar kos temaram saya dan akhirnya kelar dibaca beberapa waktu lalu (setelah menyelesaikan deadline presentasi -- ciye pamer).

THE ABDUCTION mengisahkan hilangnya April Finnmore, sahabat baik Theo di suatu malam. April diduga diculik. Situasi semakin mengerikan karena rumor kaburnya seorang narapidana ke kota tempat Theo bernaung yang notabene punya hubungan kekerabatan dengan April. Theo merasa terpukul dengan menghilangnya April. Namun Theo tidak putus akal. Bersama teman-temannya dan bantuan sang paman yang nyentrik, Ike Boone, Theo berusaha mencari keberadaan April.

Yang menarik dari kisah Theo adalah penggambaran cerita dan karakter oleh John Grisham tidak berlebihan plus cukup make sense. Tidak tau-tau dramatis begitu saja. Rancang bangun plot yang disusun tidak membuat eneg. Bukunya yang tipis (tidak sampai 300 halaman untuk edisi Indonesia) cukup menyenangkan untuk dibaca dan tidak bikin kening berkerut. Kisah kepiawaian Theo ini 'pas' untuk seusianya. Theo bukan superboy yang bisa menyelesaikan masalah dengan dramatis. Theo manusiawi.

Edisi Indonesia diterbitkan oleh GPU

THEODORE BOONE adalah bacaan middle grade ke atas yang direkomendasikan bagi remaja dan dewasa. Kisahnya yang tidak menye-menye memble cukup memberikan refreshment bacaan dan tidak bikin lapar seperti kalau membaca Lima Sekawan-nya Enyd Blyton. Well, jenis bacaan ringan yang membantu mengurangi kepenatan. Dan jelas saya bahagia menjadikan aktivitas membaca sebagai hobi (menimbunnya diikutsertakan dengan terpaksa).

Kembali ke bagian curhat supaya nyambung dengan judul tulisan ini. Oktober harusnya sudah memasuki musim penghujan, namun karena ada perubahan cuaca plus angin kering impor dari Australia, Jakarta sepertinya belum berjodoh dengan hujan, cukup angin yang heboh sekali wara-wiri. Untungnya saya lumayan berisi sehingga tidak gampang diterbangkan angin (krik).

Oktober menandakan kurang dari tiga bulan dari 2018 akan berakhir. Apa yang sudah diperbuat ?
Selain mengingat bahwa sepertinya saya sering berurusan soal perasaan dengan orang-orang yang terlahir di bulan ini (ups), saya juga harus sadar diri bahwa ada beberapa future-related questions yang harus dipikirkan. Namun seperti tertuang dalam lirik lagunya Sheila on 7, "tak usah kita pikirkan ujung perjalanan ini", maka saya memilih menunda untuk berpikir yang berat-berat, badan saja sudah lumayan berat.

Sekian, ayo membaca. Jangan ribut. Banyak orang yang berjuang setiap hari untuk bertahan hidup, bumi sudah makin tua, bencana dimana-mana, lebih baik kurangi perpecahan yang tidak diperlukan. ^^


“...Quitting is not the answer. Life is not fair, and you can't quit every time something unfair happens to you...”
- John Grisham -




No comments:

Post a Comment

The Long Conversation With You

  “The worst part of holding the memories is not the pain. It's the loneliness of it..." - Lois Lowry Hi Mas, it's been a while...