February 19, 2017

Kawanan Dalam Satu Tubuh (Mungkin Aja Ada Spoilernya)

Is Dissociative Identity Disorder Real ?

Kevin dan rombongannya
Jadi malming kemarin, saya dan Aulia (anak sekolahan LDR kebanyakan stress) memutuskan untuk meet up dan nonton pilem baru di bioskop. Kita sepakat nonton SPLIT bikinan M.Night Syamalan. Setelah 2 jam dibikin stress dan overwhelming sama pilemnya, akhirnya saya mutusin untuk mencurhatkan pilem ini di blog (harusnya ini ditulis segera pasca nonton, cuma saya kebanyakan histerikal curhat sama Mommy Selvi dan Mas Rayi, plus nyampah di grup whatsapp geng admin).

" You may wonder if dissociative identity disorder is real. After all, understanding the development of multiple personalities is difficult, even for highly trained experts. The diagnosis itself remains controversial among mental health professionals, with some experts believing that it is really an "offshoot" phenomenon of another psychiatric problem, such as borderline personality disorder, or the product of profound difficulties in coping abilities or stresses related to how people form trusting emotional relationships with others." (dicomot dari situsnya mental health)

Kevin, tokoh utama cerita ini adalah seorang pasien tetap Dr.Karen Fletcher, psikiater handal. Kevin diketahui memiliki beberapa kepribadian. Dr.Fletcher yakin dan percaya bahwa beragam identitas Kevin ini nyata dan memang terpisah secara organik. Kevin memiliki semacam 'kawanan' dalam dirinya, ada 23 yang teridentifikasi. Barry, fashion designer adalah karakter pemimpin dalam kawanan ini. Namun karena suatu peristiwa, Barry ini tersingkir.

Saya tidak akan membahas mengenai jalan cerita secara gamblang. Yang mengganggu saya adalah mungkinkah memang ada kasus kepribadian multipel ini ? Saya sampai tanya sejawat psikiater yang baru nonton pilem ini juga. Sepertinya secara teori memang ada, namun belum ada data dan kasusnya yang menyeruak ke permukaan di dunia nyata, beliau juga belum bersua dengan pasien model begini, Indonesia dalam hal ini belum ada data dan kasus yang terbukti secara ilmiah. Lantas apa bedanya dengan skizofrenia, bipolar disorders, dan gangguan kepribadian lainnya ?

Psikiatri adalah cabang ilmu kedokteran yang cukup sulit. Jaman kuliah dulu saya sempat pusing menghadapi bagian ini, karena banyaknya teori dan perjalanan penyakit (istilahnya itu patogenesis dan patofisiologi) yang berbeda secara signifikan dibandingkan sub bagian kedokteran lainnya. Ibarat kata kalau kita ngomongin jantung, jelas jantung itu dimana, jelas aliran darah, struktur, persarafan, dan gimana proses berdetaknya. Psikiatri berurusan dengan jiwa. Pertanyaannya : dimanakah jiwa itu berada, yang mana organnya ?

Sejauh ini yang lebih bisa dipahami dan diteliti adalah OTAK. Sinyal-sinyal kimiawi dan area-area otak memang mengatur emosi, tingkah laku, dan fungsi-fungsi luhur lainnya. Namun itu tadi, kita terbatas. Yang bisa diamati adalah rangkaian perubahan prilaku dari lahir hingga dewasa. Dan tentu saja banyak faktor yang mempengaruhinya.

Seperti halnya Kevin, riwayat abused di masa kecil oleh orang terdekat sepertinya membuat Kevin yang traumatis mengembangkan kepribadian lain sebagai perlindungan terhadap dirinya sendiri. Mekanisme perlindungan itu naluriah ada dalam diri kita. Namun pada kasus Kevin, bentuk-bentuk kepribadian itu mengalami pemisahan nyata, bahkan berbeda secara jenis kelamin, kekuatan, postur, gerak-gerik, memang kumpulan orang-orang yang berbeda. Tidak semua ke-23 kepribadian itu dimunculkan dalam film ini. Tapi beberapa yang muncul memang nyata-nyatanya berbeda. Ada Dennis, alpha male yang kuat secara fisik dan super serius namun memiliki tindak tanduk obsesif kompulsif yang amat nyata. Patricia, alpha female yang perfeksionis dan strict. Hedwig, bocah lelaki 9 tahun puber yang penakut dan hobinya senang-senang. Jade, seperti gadis remaja yang banyak bicara dan mengalami defisiensi insulin sementara kalau dalam bentuk kepribadian lain itu tidak terjadi (nah ini saya ragu kalau dalam hal ilmiahnya apa mungkin bisa). Orwell, geek yang jago menghapal detail. Dan tentu saja Barry, flamboyan dan lebih ramah, yang dianggap mampu merangkul semua 'kawanan'. Lantas Kevinnya sendiri ada dimana ?

Jujur aktingnya James McAvoy sangat keren dalam pilem ini. Totalitasnya bikin ngeri. Saya berharap dia dapat apresiasi yang semestinya untuk aktingnya dalam SPLIT ini. Kemunculan kepribadian ke-24, Sang Monster juga bikin kita yang nonton banjir keringat dingin dan ngos-ngosan. Saya yang penakut ini terpaksa sering tutup mata pas Monster ini muncul. Keseramannya bikin roti sobek McAvoy tidak sanggup menggoda saya untuk melihat pilemnya dengan fokus. Serem woy (dasarnya aja emang penakut).

Jadi kesimpulannya ?
Kejadian traumatis dan abusive di masa kecil mampu merusak seseorang lebih parah daripada penyakit fisik. Kita adalah kumpulan apa-apa yang kita terima, pertahankan, kalah menang, dalam sekian waktu hidup kita. Maka dari itu, sehat secara mental itu perlu diusahakan. Di jaman gila begini, bahagia bukan hanya fisik semata. Mental tuh harus jadi perhatian juga. Karena dari apa yang saya pahami dan temui, gangguan dalam kesehatan mental memiliki peluang kesembuhan yang jauh lebih fluktuatif dibandingkan gangguan pada kesehatan fisik. Maka bila ada masalah dan itu mengganggu, please, seek for help. Jangan merasa kecil bila berbagi keluhan. Kadang saya begitu heran, di jaman kini, curhat dikit dianggap baper, ga cerita apa-apa dianggap ga pedulian. IF IT HURTS, IT HURTS INDEED. Secara sadar atau tidak, kita berkontribusi dalam masalah kesehatan mental orang lain, bukan hanya diri kita sendiri.

Have a faith. Seperti semua kesimpulan, hanya kepada Yang Maha Kuasa-lah kita kembali berserah.

Terakhir banget nih. Nonton SPLIT ya, tapi ini tontonan dewasa, jangan latah bawa anak kecil ke bioskop buat nonton ini. Trus jangan ngobrol pas nontonnya. Tonton, pahami, kalau ga ngerti, yuk kita diskusi (tsaaahhh..sombong).

P.S : big thanks for mommy Selvi and mas Rayi for listening my abruptly spoken words about this movie, love you both. ^^

2 comments:

  1. Aku suka film ini. Keren, menyentuh, dan juga aku kepikiran: Kevinnya sendiri ada dimana? Apa yang terjadi sama Kevin dan gimana satu per satu 'kawanan' itu muncul.
    Jadi mau nonton prequelnya.

    ReplyDelete
  2. Iya..ntah disudutkan dimana itu si Kevin..

    ReplyDelete

The Long Conversation With You

  “The worst part of holding the memories is not the pain. It's the loneliness of it..." - Lois Lowry Hi Mas, it's been a while...